Sabtu, 22 Desember 2012

Love My Jobs. BIG Smile

Yeiyyy Sabtu… Happy Weekend all

Pernah gak sih merasakan sangat capek, kurang tidur, sakit dibadan terutama sendi lutut himgga telapak kaki, sakit kepala bahkan tidak mempunyai waktu untuk mandi tapi tetap bisa tersenyum bahagia? Yup I do!!!

It’s been busy weeks for me but I still gratefull of every bless that Allah given to me… Jumat, selesai bekerja jam 5 sore aku langsung lanjut kerumah pengantin untuk merias ibu dan 2 adik pengantin. Disana sudah ada guru make-upku, Ibu Ida, owner Salon Ratu Samarinda. Beliau merias sang pengantin yang akan melaksanakan akad nikah malam itu.
Aku tidak sempat mengambil poto karena sibuk sekali saat itu dan aku memperhatikan benar-benar cara beliau merias pengantin. Mengambil ilmu. Hehehehe…

Sambil beliau merias pengantin, aku banyak bertanya mengenai alat make up. Terutama make up forever. Hahahaa… pelan-pelan nabung tapi awal tahun aku pasti beli
Make Up Forever HD Microperfecting Primer. Harus! Apalagi aku sendiri sering didaulat untuk merias ibu pengantin.

Beberapa keluarga dan teman pengantin bertanya mengenai pekerjaanku
Them : dari rumah ya mbak?
Me : gak, saya dari kantor
Them : oh kerja kantoran juga? Dimana?
Me : saya kerja di bla bla bla..
Them : wah perusahaan besar. Gajinya katanya lumayan. Kok masih ambil make up job? Gak cape?
Me : *senyum*

Jawabannya…
Gaji di perusahaan memang lumayan. Cukup lah 60% bulanan (jajan harian, Pulsa bensin, facial dan control behel ke dentist twice a month), 15% belanja bulanan (shampoo+conditioner, body lotion, sabun mandi, deodorant, parfum, krim wajah dll), 25 % ditabung. Yup! Aku selalu menyisihkan penghasilanku untuk ditabung. Terkadang mamah bertanya, untuk apa ditabung? Sesekali habiskan untuk memanjakan diri sepuasnya. Hahaha gaul si mamah… Aku menabung karena sudah terbiasa sejak kecil, masa depan dan keperluan mendadak yang bisa terjadi kapan saja.
Terus untuk apa ambil make up job bahkan sampai mengorbankan waktu istirahat meskipun saat itu juga kondisi badan tidak fit? Sedangkan dari penghasilan tetap saja aku masih bisa menabung dan have fun?

Pertama, aku sangat menyukai pekerjaan ini. Pelepas stress dan penat. Who doesn’t love making other women looks more beautiful? Right? Sangat menyenangkan rasanya melukis wajah dan momen berkumpul dengan perias yang lain. Saling bertukar cerita, pengalaman, pengetahuan, teknik seputar tata rias, serta canda. Belum lagi bertemu dengan banyak orang. Mendengar celotehan, kecerewetan, canda dan obrolan para keluarga. Kami para perias disuguhi sarapan dan minuman hangat. Walau kuakui terkadang disediakan air putih pun tidak hingga kami sendiri yang meminta karena sudah terlalu kering kerontang. Hahahaha… Ada suka dan dukanya.

Kedua, entah mengapa rasanya senang sekali saat ada yang mengembeli aku dengan sebutan “Perias’. Rasanya ada sesuatu kelebihan yang aku miliki selain pendidikan gelar sarjana. Belum lagi kepuasan sudah memenuhi keinginan ortu. Aku kuliah jurusan Kesehatan Masyarakat karena papah yang meminta padahal di SMA jurusan IPS. Alhamdulillah lulus. Terkadang teman SMA menyeletuk “cuma Anita yang jurusan IPS tapi masuk Kesmas sedangkan yg jurusan IPA malah gak lulus”. Mamahku mengatakan “dari dulu aku memang pengen anakku ada yang jadi perias”. Syukurlah kesampaian… Dukanya, kadang disebut “Tukang Make up”. What??? Memang sih masih jauuuhhh banget kalau disebut Make Up Artist tapi jangan juga TUKANG make up. Kesannya gimana gitu -_____-

Ketiga, This job making easy money. Gak munafik lah kalau ada unsur uang. Siapa yang tidak butuh uang? But sometimes I do it for free, just for my close friends and family. Easy money karena aku suka dan enjoy saat melakukannya. Hanya bekerja 2 hari, sabtu-minggu selama 5 jam/hari dengan penghasilan 600.000 – 1.000.000/minggu (tergantung orderan dan kelihaian tangan). Ini tariff freelance seperti aku. Belum kalau perias tetap di salon besar yang banyak menerima job rias pengantin sekitar 3-4 pengantin/hari. Dukanya, karena freelance terkadang ditawarin job terkadang tidak.

Keempat, terkadang memang capek. Tapi aku lebih memilih menghabiskan waktuku dengan bekerja. Time goes by so fast but can’t turning back so that I don’t wanna remember my life just doing something boring.

Jumat sore kerumah pengantin, kerja sampe jam 9 malam. Keesokan harinya bangun jam 4 subuh, lanjut merias beberapa keluarga pengantin dan pagar ayu. Menjelang setengah 8 pagi, terburu-buru ke kantor dan sadar kalau belum mandi. Cuek sajalah! Ya aku abaikan semua rasa capek, ngantuk, pegal, sakit kepala dan ketidak mandianku hari ini untuk kembali bekerja. Dengan sedikit harapan kalau sabtu ini  waktu cepat berlalu menuju pukul 12 siang. I really love my double jobs.
Have a nice weekend you all :) 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar